Mengirim surat lamaran kerja sudah. Tidak lama kemudian, kamu mendapat
panggilan untuk tes wawancara kerja. Alangkah senangnya. Sebentar lagi,
pekerjaan impianmu akan berada di tanganmu. Cuma, ternyata melakukan tes
wawancara kerja tidak hanya datang, duduk menunggu giliran, dan lalu
menjawab serangkaian pertanyaan dari pewawancara. Bahkan, meskipun sudah
berdandan sangat rapi dan terlihat profesional pun, belum tentu kamu
akan langsung lolos tes wawancara kerja untuk perusahaan tersebut.
Percaya atau tidak, bahasa tubuh atau gestur merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam tes wawancara kerja. Ibaratnya, pewawancara tidak hanya memperhatikan jawaban dari setiap pertanyaan untuk kamu. Mereka malah jauh lebih jeli memperhatikan hal-hal yang tidak kamu sebutkan, namun tanpa sadar kamu tunjukkan melalui gestur atau bahasa tubuh kamu.
Misalnya, duduk dalam posisi membungkuk atau enggan menatap lawan bicara. Kedua gestur atau bahasa tubuh ini justru paling rentan membuat kamu tidak lolos saat melakukan tes wawancara kerja. Kenapa? Selain menunjukkan bahwa kamu sebenarnya masih kurang percaya diri atau malah ketakutan setengah mati, kedua postur tersebut membuat pewawancara mempertanyakan kesiapanmu menerima pekerjaan yang akan mereka tawarkan. Nah, daripada gagal tes wawancara kerja karena hal ini, yuk mulai perhatikan 11 bahasa tubuh ini.
Sopan santun tanpa pilih-pilih orang
Kebanyakan pelamar kerja hanya bersikap sopan pada orang yang akan mewawancarai mereka. Padahal, kamu tidak hanya harus lulus tes wawancara kerja. Bila diterima, kamu akan terus bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang ada di kantor tersebut, bahkan termasuk satpam dan petugas kebersihan. Lagipula, bukan tidak mungkin lho, salah satu dari mereka akan mengadu kepada pewawancara bila melihat kamu melakukan hal kurang baik di luar wawancara. Misalnya, bersikap kasar pada petugas kebersihan yang tanpa sengaja menyenggol kamu.
Saat pewawancara memasuki ruangan, segeralah berdiri dan menyambut mereka dengan sopan, seperti dengan cara bersalaman dan melakukan kontak mata. Tunggulah hingga mereka duduk sebelum mempersilakan kamu duduk kembali.
Menjabat tangan
Jarang diperhatikan, namun justru sangat penting dalam tes wawancara kerja. Dari ketegasan genggaman tangan, pewawancara bisa langsung tahu seberapa kuat keinginan kamu untuk lolos dalam tes wawancara kerja ini. Bila genggaman terlalu lemah, kamu akan terlihat sebagai sosok yang tidak percaya diri atau malas. Bila genggaman terlalu kuat, kamu justru akan menakuti pewawancara dengan sikap agresifmu.
Usahakan menggenggam tangan mereka cukup erat saat bersalaman, namun jangan sampai terkesan ingin meremukkan tangan mereka.
Menjaga kontak mata dengan pewawancara
Seperti yang sudah disebutkan, kontak mata adalah hal paling penting yang harus kamu perhatikan. Nah, sama seperti soal menjabat tangan, jangan sampai menghindari tatapan pewawancara, tapi juga jangan melototi mereka. Menataplah dengan cara biasa agar tidak gagal tes wawancara kerja.
Selama tes wawancara kerja, bolehlah sesekali menatap ke arah lain bila khawatir pewawancara merasa tidak nyaman ditatap terlalu lama. Namun jangan melakukannya dengan tiba-tiba alias mengagetkan. Cobalah mengalihkan perhatian sekilas dengan membetulkan kerah jas misalnya.
Mengangguk saat menyimak pewawancara
Ingat, meskipun perlu, jangan sampai kamu mengangguk terlalu sering alias berlebihan. Pewawancara profesional pasti akan menyadarinya dan hal itu berpengaruh besar untuk hasil tes wawancara kerja kamu. Misalnya: mengangguk pada saat kamu harusnya menggeleng untuk menyatakan keberatan. Boleh, kok.
Tidak ada salahnya untuk bertanya kepada pewawancara mengenai hal yang belum kamu pahami. Daripada sok tahu namun salah, lebih baik begitu. Toh bila belum mengetahui semua hal tentang pekerjaan incaran maupun perusahaan tersebut, kamu akan mendapatkan kesempatan tersebut bila terpilih untuk mengikuti pelatihan di sana.
Posisi tanganmu saat tes wawancara kerja
Jangan menyilangkan lengan di depan dada. Ini sebenarnya sudah termasuk pengetahuan umum yang terkait dengan tes wawancara kerja. Kamu akan terlihat sebagai sosok defensif dan sulit untuk terbuka.
Dalam beberapa hal, menggerakkan tangan dapat membantumu berekspresi saat kamu hendak menyampaikan sesuatu. Namun, hindari juga terlalu sering menggerakkan tangan. Memang, kamu akan terlihat sangat ekspresif, namun sekaligus mengganggu.
Postur duduk
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, postur duduk yang membungkuk sama saja langsung menggagalkan tes wawancara kerja kamu. Berusahalah agar duduk tegak dan lebih baik sedikit condong ke depan.
Namun, sebaiknya posisi duduk juga jangan terlalu maju ke depan, yang memberi kesan kamu agresif. Jangan juga duduk tegak, namun terlalu kaku. Rileks-kan bahumu sedikit untuk menunjukkan sikap santai namun tetap percaya diri dan siap mendengarkan.
Kata siapa kaki kamu luput dari perhatian mereka?
Mungkin ini terdengar agak seram, namun posisi kaki kamu saat duduk pun tidak luput dari perhatian si pewawancara. Agar tes wawancara kerja kamu berjalan lancar, usahakan kaki menyentuh lantai dan tidak menyilang. Selain lebih rileks, terlalu lama menyilangkan kaki berpotensi membuatmu kesemutan.
Sama seperti tangan yang terlalu banyak bergerak, menggoyang-goyangkan kaki juga bukan gestur yang bagus. Bahasa tubuh ini bisa menyiratkan dua kemungkinan kepada pewawancara: kamu gugup sekali atau bosan setengah mati.
Terlalu banyak mengulang gerakan tanpa sadar juga berbahaya
Misalnya, kamu sering sekali menyentuh dagu, menarik-narik rambut, atau menggigit bibir. Yang paling bahaya bila ternyata kamu masih punya kebiasaan menggigit kuku jari. Hiii. Yang ada, tes wawancara kerja kamu tidak berakhir baik akibat kebiasaan menjijikan tersebut karena gugup.
Jangan sampai hal-hal ini tertangkap mata pewawancara, yang bisa berakibat mereka mengajukan pertanyaan menjebak. Alamat kegugupanmu semakin jelas. Bolehlah menarik napas pelan-pelan sesekali, namun jangan sampai terdengar keras alias mendengus. Intinya adalah kamu sedang mencoba menenangkan diri.
Boleh berwajah ramah, asal tidak berlebihan
Jika wajah kamu terlalu datar sehingga disangka judes, lebih baik cobalah tersenyum. Namun, bila terlihat terlalu riang, tidak hanya lebih ‘mengerikan’, kamu juga malah akan terlihat palsu.
Wajar sekali bila kamu sangat menginginkan untuk lolos dalam tes wawancara kerja tersebut. Boleh saja berwajah ramah, asal tidak berlebihan. Tersenyumlah sewajarnya untuk menunjukkan pribadimu yang hangat dan antusias.
Menguap? Oh, tidak
Mungkin kamu kurang tidur semalam sebelum tes wawancara kerja. Entah karena memang terlalu gugup untuk tidur nyenyak atau memang ada sebab lain. Meskipun lelah, sebaiknya jangan sesekali menguap saat di tengah tes wawancara kerja. Ini benar-benar bahaya.
Menguap tidak hanya pertanda kamu kurang bisa membagi waktu dan menjaga kondisi tubuh. Bisa jadi, menguap akan menyinggung pewawancara, karena menganggap kamu bosan berada seruangan dengan mereka atau tidak menghargai penjelasan mereka. Mau dapat kerja dengan cara itu? Jangan harap.
Jangan memainkan benda-benda yang ada di atas meja
Bahasa tubuh ini juga rentan menggagalkan tes wawancara kerja kamu. Misalnya: memainkan penjepit kertas, snow globe mini yang jadi hiasan meja, atau benda-benda lainnya yang bisa kamu jangkau. Hal ini menunjukkan kegugupanmu yang luar biasa besar, sekaligus membuatmu tampak seperti anak kecil alias tidak dewasa.
Sebaiknya jangan sentuh apa pun yang ada di ruang wawancara, kecuali atas seizin pewawancara. Anggaplah kamu sedang bertamu di rumah orang baru untuk perkenalan. Sembarangan menyentuh barang-barang mereka sama saja dengan pelanggaran privasi.
Hmm, mungkin kamu merasa tegang setelah melihat bahwa ternyata 11 bahasa tubuh ini perlu diperhatikan agar kamu lolos tes wawancara kerja. Kesannya berat, ya? Padahal, sebenarnya tidak juga. Selama kamu benar-benar mempersiapkan diri dan yakin dengan kemampuan sendiri sebelum melakukan tes wawancara kerja, semoga bahasa tubuh atau gestur kamu tidak akan menggagalkan hasilnya.
Bila masih khawatir belum bisa mengendalikan bahasa tubuh saat wawancara kerja, kamu bisa mulai banyak membaca artikel-artikel seputar tips karier di platform seperti Glints. Cukup sign up di Glints dan tidak ketinggalan artikel-artikel yang sesuai kebutuhanmu saat ini. Semoga kamu lolos tes wawancara kerja dan segera mendapatkan pekerjaan impian kamu.
https://glints.com/id/lowongan/bahasa-tubuh-saat-tes-wawancara-kerja/
Percaya atau tidak, bahasa tubuh atau gestur merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam tes wawancara kerja. Ibaratnya, pewawancara tidak hanya memperhatikan jawaban dari setiap pertanyaan untuk kamu. Mereka malah jauh lebih jeli memperhatikan hal-hal yang tidak kamu sebutkan, namun tanpa sadar kamu tunjukkan melalui gestur atau bahasa tubuh kamu.
Misalnya, duduk dalam posisi membungkuk atau enggan menatap lawan bicara. Kedua gestur atau bahasa tubuh ini justru paling rentan membuat kamu tidak lolos saat melakukan tes wawancara kerja. Kenapa? Selain menunjukkan bahwa kamu sebenarnya masih kurang percaya diri atau malah ketakutan setengah mati, kedua postur tersebut membuat pewawancara mempertanyakan kesiapanmu menerima pekerjaan yang akan mereka tawarkan. Nah, daripada gagal tes wawancara kerja karena hal ini, yuk mulai perhatikan 11 bahasa tubuh ini.
Sopan santun tanpa pilih-pilih orang
Kebanyakan pelamar kerja hanya bersikap sopan pada orang yang akan mewawancarai mereka. Padahal, kamu tidak hanya harus lulus tes wawancara kerja. Bila diterima, kamu akan terus bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang ada di kantor tersebut, bahkan termasuk satpam dan petugas kebersihan. Lagipula, bukan tidak mungkin lho, salah satu dari mereka akan mengadu kepada pewawancara bila melihat kamu melakukan hal kurang baik di luar wawancara. Misalnya, bersikap kasar pada petugas kebersihan yang tanpa sengaja menyenggol kamu.
Saat pewawancara memasuki ruangan, segeralah berdiri dan menyambut mereka dengan sopan, seperti dengan cara bersalaman dan melakukan kontak mata. Tunggulah hingga mereka duduk sebelum mempersilakan kamu duduk kembali.
Menjabat tangan
Jarang diperhatikan, namun justru sangat penting dalam tes wawancara kerja. Dari ketegasan genggaman tangan, pewawancara bisa langsung tahu seberapa kuat keinginan kamu untuk lolos dalam tes wawancara kerja ini. Bila genggaman terlalu lemah, kamu akan terlihat sebagai sosok yang tidak percaya diri atau malas. Bila genggaman terlalu kuat, kamu justru akan menakuti pewawancara dengan sikap agresifmu.
Usahakan menggenggam tangan mereka cukup erat saat bersalaman, namun jangan sampai terkesan ingin meremukkan tangan mereka.
Menjaga kontak mata dengan pewawancara
Seperti yang sudah disebutkan, kontak mata adalah hal paling penting yang harus kamu perhatikan. Nah, sama seperti soal menjabat tangan, jangan sampai menghindari tatapan pewawancara, tapi juga jangan melototi mereka. Menataplah dengan cara biasa agar tidak gagal tes wawancara kerja.
Selama tes wawancara kerja, bolehlah sesekali menatap ke arah lain bila khawatir pewawancara merasa tidak nyaman ditatap terlalu lama. Namun jangan melakukannya dengan tiba-tiba alias mengagetkan. Cobalah mengalihkan perhatian sekilas dengan membetulkan kerah jas misalnya.
Mengangguk saat menyimak pewawancara
Ingat, meskipun perlu, jangan sampai kamu mengangguk terlalu sering alias berlebihan. Pewawancara profesional pasti akan menyadarinya dan hal itu berpengaruh besar untuk hasil tes wawancara kerja kamu. Misalnya: mengangguk pada saat kamu harusnya menggeleng untuk menyatakan keberatan. Boleh, kok.
Tidak ada salahnya untuk bertanya kepada pewawancara mengenai hal yang belum kamu pahami. Daripada sok tahu namun salah, lebih baik begitu. Toh bila belum mengetahui semua hal tentang pekerjaan incaran maupun perusahaan tersebut, kamu akan mendapatkan kesempatan tersebut bila terpilih untuk mengikuti pelatihan di sana.
Posisi tanganmu saat tes wawancara kerja
Jangan menyilangkan lengan di depan dada. Ini sebenarnya sudah termasuk pengetahuan umum yang terkait dengan tes wawancara kerja. Kamu akan terlihat sebagai sosok defensif dan sulit untuk terbuka.
Dalam beberapa hal, menggerakkan tangan dapat membantumu berekspresi saat kamu hendak menyampaikan sesuatu. Namun, hindari juga terlalu sering menggerakkan tangan. Memang, kamu akan terlihat sangat ekspresif, namun sekaligus mengganggu.
Postur duduk
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, postur duduk yang membungkuk sama saja langsung menggagalkan tes wawancara kerja kamu. Berusahalah agar duduk tegak dan lebih baik sedikit condong ke depan.
Namun, sebaiknya posisi duduk juga jangan terlalu maju ke depan, yang memberi kesan kamu agresif. Jangan juga duduk tegak, namun terlalu kaku. Rileks-kan bahumu sedikit untuk menunjukkan sikap santai namun tetap percaya diri dan siap mendengarkan.
Kata siapa kaki kamu luput dari perhatian mereka?
Mungkin ini terdengar agak seram, namun posisi kaki kamu saat duduk pun tidak luput dari perhatian si pewawancara. Agar tes wawancara kerja kamu berjalan lancar, usahakan kaki menyentuh lantai dan tidak menyilang. Selain lebih rileks, terlalu lama menyilangkan kaki berpotensi membuatmu kesemutan.
Sama seperti tangan yang terlalu banyak bergerak, menggoyang-goyangkan kaki juga bukan gestur yang bagus. Bahasa tubuh ini bisa menyiratkan dua kemungkinan kepada pewawancara: kamu gugup sekali atau bosan setengah mati.
Terlalu banyak mengulang gerakan tanpa sadar juga berbahaya
Misalnya, kamu sering sekali menyentuh dagu, menarik-narik rambut, atau menggigit bibir. Yang paling bahaya bila ternyata kamu masih punya kebiasaan menggigit kuku jari. Hiii. Yang ada, tes wawancara kerja kamu tidak berakhir baik akibat kebiasaan menjijikan tersebut karena gugup.
Jangan sampai hal-hal ini tertangkap mata pewawancara, yang bisa berakibat mereka mengajukan pertanyaan menjebak. Alamat kegugupanmu semakin jelas. Bolehlah menarik napas pelan-pelan sesekali, namun jangan sampai terdengar keras alias mendengus. Intinya adalah kamu sedang mencoba menenangkan diri.
Boleh berwajah ramah, asal tidak berlebihan
Jika wajah kamu terlalu datar sehingga disangka judes, lebih baik cobalah tersenyum. Namun, bila terlihat terlalu riang, tidak hanya lebih ‘mengerikan’, kamu juga malah akan terlihat palsu.
Wajar sekali bila kamu sangat menginginkan untuk lolos dalam tes wawancara kerja tersebut. Boleh saja berwajah ramah, asal tidak berlebihan. Tersenyumlah sewajarnya untuk menunjukkan pribadimu yang hangat dan antusias.
Menguap? Oh, tidak
Mungkin kamu kurang tidur semalam sebelum tes wawancara kerja. Entah karena memang terlalu gugup untuk tidur nyenyak atau memang ada sebab lain. Meskipun lelah, sebaiknya jangan sesekali menguap saat di tengah tes wawancara kerja. Ini benar-benar bahaya.
Menguap tidak hanya pertanda kamu kurang bisa membagi waktu dan menjaga kondisi tubuh. Bisa jadi, menguap akan menyinggung pewawancara, karena menganggap kamu bosan berada seruangan dengan mereka atau tidak menghargai penjelasan mereka. Mau dapat kerja dengan cara itu? Jangan harap.
Jangan memainkan benda-benda yang ada di atas meja
Bahasa tubuh ini juga rentan menggagalkan tes wawancara kerja kamu. Misalnya: memainkan penjepit kertas, snow globe mini yang jadi hiasan meja, atau benda-benda lainnya yang bisa kamu jangkau. Hal ini menunjukkan kegugupanmu yang luar biasa besar, sekaligus membuatmu tampak seperti anak kecil alias tidak dewasa.
Sebaiknya jangan sentuh apa pun yang ada di ruang wawancara, kecuali atas seizin pewawancara. Anggaplah kamu sedang bertamu di rumah orang baru untuk perkenalan. Sembarangan menyentuh barang-barang mereka sama saja dengan pelanggaran privasi.
Hmm, mungkin kamu merasa tegang setelah melihat bahwa ternyata 11 bahasa tubuh ini perlu diperhatikan agar kamu lolos tes wawancara kerja. Kesannya berat, ya? Padahal, sebenarnya tidak juga. Selama kamu benar-benar mempersiapkan diri dan yakin dengan kemampuan sendiri sebelum melakukan tes wawancara kerja, semoga bahasa tubuh atau gestur kamu tidak akan menggagalkan hasilnya.
Bila masih khawatir belum bisa mengendalikan bahasa tubuh saat wawancara kerja, kamu bisa mulai banyak membaca artikel-artikel seputar tips karier di platform seperti Glints. Cukup sign up di Glints dan tidak ketinggalan artikel-artikel yang sesuai kebutuhanmu saat ini. Semoga kamu lolos tes wawancara kerja dan segera mendapatkan pekerjaan impian kamu.
https://glints.com/id/lowongan/bahasa-tubuh-saat-tes-wawancara-kerja/